Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menggeledah rumah pendiri Kraken, Jesse Powell, untuk menyelidiki tuduhan bahwa ia meretas sebuah kelompok seni nirlaba. Penggeledahan terjadi di bulan Maret dan barang-barang elektronik Powell disita dari rumahnya di Brentwood, Los Angeles. Namun, jaksa hingga saat ini tidak menuntut Powell dengan kejahatan apa pun.
The New York Times melaporkan bahwa Powell memanipulasi akun komputer dengan memblokir akses ke email dan komunikasi kontributor lainnya di Verge Center for the Arts, organisasi nirlaba yang ia dirikan. Laporan itu juga mengutip tiga orang yang mengetahui masalah tersebut. Mereka semua memberi tahu NYT bahwa penyelidikan oleh FBI dan Kantor Kejaksaan AS di California Utara telah berlangsung sejak September lalu.
Namun, Brandon Fox, selaku pengacara Powell, mengatakan bahwa penyelidikan terutama berfokus pada tuduhan the Verge, dan berargumen bahwa organisasi tersebut memberikan laporan sepihak yang tidak memberikan gambaran lengkap kepada pemerintah. Fox menambahkan bahwa masalah tersebut tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Powell atau aktivitasnya di ruang cryptocurrency, sehingga pengguna Kraken tidak perlu khawatir akan kasus ini.
Meskipun Powell dilaporkan mendirikan grup seni yang berbasis di Sacramento pada tahun 2007, profil LinkedIn-nya menunjukkan bahwa ia telah menjabat sebagai pendiri dan anggota dewan sejak April 2010. Bulan lalu, Powell menggugat Verge di Pengadilan Tinggi California, mengklaim bahwa ia memiliki akses legal ke akun email tersebut, dan terus menjadi anggota dewan direksi Verge. Namun, pengacara Verge membantah klaim Powell, dengan mengatakan itu tidak berdasar.
Kraken tetap menjadi pertukaran uang mata crypto terbesar kedua di AS setelah Coinbase. Meskipun perusahaan tersebut menghadapi penalti dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada bulan Februari karena gagal mendaftarkan penawaran dan penjualan layanan taruhannya, perusahaan mencapai penyelesaian dengan regulator dan membayar denda sebesar $30 juta.