Aliansi Koin

| EXPANDING BLOCKCHAIN TO NEW HORIZONS

Penipuan Dignity Token

Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah mengajukan tuntutan terhadap dua perusahaan dan empat orang yang diduga melakukan skema pump & dump aset kripto. Menurut pengaduan tersebut, Arbitrade Ltd yang berbasis di Bermuda dan Cryptobontix yang berbasis di Kanada, antara bulan Mei 2018 dan Januari 2019 mengklaim bahwa Arbitrade telah memperoleh dan menerima kepemilikan senilai $10 miliar dalam bentuk emas batangan dalam cadangan yang akan mendukung token kripto berbasis Ethereum mereka yang ironisnya bernama Dignity (DIG).

 

Pembuat DIG mengklaim bahwa masing-masing dari tiga miliar total token DIG didukung oleh emas senilai satu dolar dan bahwa token DIG dapat ditukarkan dengan emas. SEC menuduh bahwa Troy R.J. Hogg, James L. Goldberg, Stephen L. Braveman, dan trader emas Max W. Barber menipu pelanggan dengan berbohong tentang keberadaan emas dan berpura-pura menyewa kantor akuntan untuk mengaudit emas tersebut. Ini memungkinkan para terdakwa untuk menjual $36,8 juta token kripto, termasuk kepada investor AS.

 

Menurut pengajuan SEC, DIG dibuat oleh developer Rusia pada tahun 2017. Token tersebut kemudian dipompa dari Mei 2018 hingga Januari 2019 melalui siaran pers dan konferensi pers yang menyesatkan. Sebelumnya, DIG hanya tersedia untuk pembelian di kripto exchange Rusia Livecoin, yang kemudian ditutup pada Januari 2021 karena dugaan hacking.

 

Lebih buruk lagi, Hogg, Goldberg, dan Braverman diduga menjual token DIG di Livecoin dengan harga yang dinaikkan secara artifisial. Penipu dituduh dengan dugaan telah melanggar berbagai bagian dari Securities Act of 1933 dan Securities Exchange Act of 1934.

 

“Pengaduan SEC mendakwa para terdakwa melanggar ketentuan anti penipuan dan pendaftaran sekuritas undang-undang sekuritas federal.” Regulator menambahkan. SEC ingin terdakwa membayar kembali semua keuntungan yang diperoleh selama skema serta hukuman uang perdata tambahan. SEC juga mengenakan officer and director bar terhadap empat orang tersebut, sebuah pembatasan yang akan melarang mereka untuk menjadi pejabat atau direktur dari sebuah perusahaan publik kedepannya.