Putusan pengadilan baru-baru ini oleh Hakim Analisa Torres menyatakan bahwa token XRP Ripple tidak boleh dianggap sebagai sekuritas saat diperdagangkan di pertukaran aset digital. Senator Amerika Serikat Cynthia Lummis men-Tweet tentang pentingnya keputusan ini dan menyoroti dampaknya terhadap regulasi mata uang crypto. Ia menekankan bahwa hal itu menggarisbawahi kebutuhan mendesak Kongres untuk memperkuat mandatnya untuk menyediakan kerangka kerja crypto yang komprehensif dan memprioritaskan keamanan konsumen.
Senator Lummis, yang merupakan pendukung lama Bitcoin, juga menekankan pentingnya mempertahankan Howey Test, standar hukum untuk mengevaluasi apakah suatu investasi memenuhi syarat sebagai sekuritas. Ia secara khusus merujuk pada Undang-Undang Inovasi Keuangan Bertanggung Jawab, yang dikenal sebagai RUU Lummis-Gillibrand, sebuah inisiatif legislatif yang ia sponsori bersama dengan Senator Kirsten Gillibrand. Tujuannya undang-undang ini adalah untuk mengklarifikasi, membuat, dan menyelaraskan panduan peraturan untuk aset digital yang selaras dengan Howey Test.
Permohonan Lummis untuk tindakan kongres sangat penting, terutama mengingat implikasi luas dari gugatan antara Ripple Labs dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Hasil dari kasus ini dapat menjadi preseden yang akan membentuk regulasi aset digital di Amerika Serikat.
Kurangnya pedoman yang jelas membuat pengusaha dan investor berada dalam keadaan ketidakpastian yang menghambat inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Dengan putusan yang sebagian mendukung Ripple, masih belum pasti bagaimana Kongres akan menjawab seruan Lummis untuk kejelasan peraturan di pasar mata uang crypto. Terlepas dari itu, upaya Senator Lummis menunjukkan bahwa para legislator semakin mengakui kebutuhan industri crypto akan strategi pengaturan yang progresif untuk mencapai potensi penuhnya.