Aliansi Koin

| EXPANDING BLOCKCHAIN TO NEW HORIZONS

Kripto Buat BI Berada di Persimpangan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa arus inovasi digital tidak hanya mendisrupsi sistem perbankan, namun juga meluas ke mata uang resmi dan kebanksentralan. Itu terutama menyusul munculnya private digital currency atau yang sering disebut cryptoassets (aset kripto) dan stablecoins.

Perry mengakui, penggunaan cryptoassets dan stablecoins secara masif juga dapat mempengaruhi efektivitas kebijakan bank sentral yang meliputi risiko stabilitas keuangan, shadow currency, dan shadow central banking, serta berimplikasi pada international monetary system di level global.

“Komunitas bank sentral global tentunya tidak tinggal diam. Demikian pula kami Bank Indonesia,” tegas Perry. Merespons hal tersebut, lanjut dia, berbagai bank sentral mengkalibrasi pendekatan kebijakannya dengan mulai menjajaki penerbitan central bank digital currency (CBDC) sebagai solusi future proof yang prospektif.

Sejalan dengan itu, kata Perry, di bawah Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, bank sentral G20 bersama lembaga internasional pun merespons dinamika tersebut dengan merumuskan pengaturan dan pengawasan terhadap cryptoassets dan stablecoins dengan menekankan prinsip “same activity, same risk, same regulation”.

Sumber: Investor.id