TradeBlock, salah satu platform perdagangan institusional milik Digital Currency Group (DCG), mengumumkan penutupan resminya pada 31 Mei. Seorang perwakilan mengatakan pada Bloomberg, “Karena lingkungan ekonomi yang lebih luas dan crypto winter yang terus berlanjut, serta peraturan yang menantang di AS terkait penggunaan aset digital, kami telah membuat keputusan untuk menghentikan sisi platform perdagangan institusional dari bisnis ini.”
Crypto Winter adalah masa dimana harga mata uang kripto jangka panjang berada berada pada titik lemah dan ada kemungkinan berlanjutnya masalah di pasar kripto. Crypto winter sebelumnya, yang disebabkan oleh ledakan Initial Coin Offering (ICO) pada tahun 2018, berlangsung hingga akhir tahun 2020.
Ini bukan satu-satunya perusahaan di bawah DCG yang berjuang karena crypto winter yang melanda pasar kripto pada awal tahun 2022. Beberapa anak perusahaannya, termasuk Grayscale, Foundry, dan perusahaan media Coindesk, menghadapi banyak tantangan hingga harus memberhentikan lebih dari 500 karyawan akibat runtuhnya FTX dan penurunan harga kripto.
Pada tahun 2020, TradeBlock diambil alih oleh CoinDesk, yang kemudian didirikan sebagai bisnis mandiri. Meskipun dinyatakan sebagai akuisisi yang sukses, keputusan untuk mengambil alih adalah karena perusahaan sadar ia kini berada dalam lingkungan pasar yang sulit akibat kebangkrutan anak perusahaannya, Genesis Global Holdco. Mengenai kasus baru-baru ini, DCG gagal memberikan pengembalian dana sebesar $630 juta kepada Gemini, salah satu crypto exchange dan kreditur utama Genesis.
Saat ini, Gemini dilaporkan sedang mempertimbangkan opsi penahanan terhadap DCG yang akan memungkinkan peminjam, yaitu DCG, untuk sementara mengurangi atau menangguhkan pembayaran dan melanjutkannya nanti. Gemini menyatakan bahwa sebagian dari pertimbangan atas aksi pertahanannya bergantung pada kesediaan DCG untuk bernegosiasi dengan itikad baik untuk mencapai penyelesaian secara damai.