Dalam laporan baru, Citi telah menyatakan bahwa CBDC dan tokenisasi akan menjadi kekuatan pendorong di balik adopsi kripto yang meluas. Selain itu, analis Citi mencatat industri aset digital mendekati “titik belok”, karena aspek ini terus menjadi semakin dikenal.
Dalam laporan terbarunya “Money, Tokens, and Games: Blockchain’s Next Billion Users and Trillions in Value,” analis Citi menyarankan bahwa masuknya adopsi kripto berikutnya akan didukung terutama oleh munculnya mata uang digital bank sentral (CBDC) dan tokenisasi. dari aset dunia nyata. Pemimpin keuangan bank, Ronit Ghose, menyarankan bahwa akan ada $5 triliun yang beredar dalam perekonomian di CBDC “pada akhir dekade ini.”
CBDC adalah alternatif untuk aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum. Berdasarkan uji coba saat ini, CBDC akan dipatok ke mata uang fiat, baik itu dolar atau pound, tetapi ada secara digital dan dikendalikan oleh bank sentral penerbit mata uang, seperti Fed atau Bank Sentral Inggris.
Laporan menyatakan bahwa adopsi yang meluas akan berasal dari keuntungan besar aset digital. Namun, risiko yang dibawa masih harus diperhatikan dengan jelas mengikuti semakin meluasnya adopsi mata uang digital tersebut. Secara khusus, dalam masalah privasi, dan bank yang lebih kecil memindahkan simpanan mereka ke CBDC.