
Starbucks yang merupakan salah satu perusahaan kopi terbesar di dunia akan meluncurkan program hadiah berbasis web3 pada bulan September mendatang. Perusahaan tersebut mengumumkan bahwa akan memasuki ekosistem web3, dan meluncurkan NFT yang bertema kopi di acara Investor Day. Starbucks menuturkan, NFT tersebut tidak hanya berfungsi sebagai koleksi digital tetapi juga akan memberikan akses ekslusif dan fasilitas lain terhadap pemiliknya.
Starbucks tidak menjelaskan secara rinci tentang seperti apa rangkaian debut NFT-nya serta ekosistem web3 yang mereka gunakan. Termasuk fitur spesifik yang akan mereka sediakan, atau bahkan blockchain apa yang sedang dibangunnya.
Howard Schultz selaku CEO Starbucks menyampaikan bahwa inovasi tersebut akan menciptakan serangkaian efek jaringan digital baru. Dirinya juga meyakini hal tersebut akan bisa menarik pelanggan baru dan menambah pelanggan yang sudah ada di toko ritel inti.
Namun, inovasi Starbucks mengenai web3 dan NFT tidak sepenuhnya disambut dengan antusias oleh para karyawan. Pada bulan Mei selama masa presentasi mengenai program web3 dan NFT Starbucks, salah seorang karyawan dari Starbucks sempat menyuarakan ketidaksetujuannya dengan rencana tersebut. Karyawan tersebut berpendapat bahwa NFT memilik dampak lingkungan yang kurang baik. Ia menilai bahwa sistem kerja blockchain mengenai proof of work ataupun proof of stake sama sekali tidak ramah lingkungan.
Starbucks dan Ekosistem Web3
Telah diketahui Starbucks mengembangkan ekositem teknologinya yaitu Mobile Order & Pay. Aplikasi tersebut telah menjadi salah satu kesuksesan terbesar Starbucks, dalam hal inovasi teknologi. Perusahaan ini adalah salah satu yang pertama memperkenalkan konsep dompet digital, bahkan sebelum Apple Pay ada di mana-mana. Dan karena adopsi pembayaran seluler yang lebih luas telah berkembang, pemesanan seluler Starbucks juga berkembang.
Pada kuartal terakhir gabungan pesanan seluler, pengiriman, dan drive-through mendorong 72% pendapatan Starbucks di AS. Selain itu, penjualan pemesanan melalui seluler tumbuh ke rekor tertinggi 47%, naik 13% dari tahun-ke-tahun. Hal tersebut dikarenakan mengikuti perubahan perilaku konsumen yang didorong oleh pandemi COVID.
Saat ini, pelanggan mendapatkan poin dengan pembelian melalui aplikasi atau di toko Starbucks, yang kemudian dapat ditukarkan menjadi hadiah nyata, seperti minuman gratis. Tampaknya NFT akan dimasukkan ke dalam bagian dari program loyalitas ini. Jika pelanggan mendapatkan barang koleksi melalui pembelian sehari-hari, mungkin hal itu berpotensi membawa lebih banyak orang ke ekosistem web3.
Sebenarnya, brand kopi asal Indonesia bernama Kopi Kenangan juga tidak mau kalah dengan Starbucks, bahkan mereka juga sudah mulai mengadopsi teknologi blockchain dan memproduksi NFT. Dengan begitu pada masa yang akan datang blockchain diharapkan dapat menjadi teknologi yang bisa digunakan dalam berbagai sektor bisnis lainnya.
Penulis: Rio Rey
Dikutip dari techcrunch dan official starbucks