Rusia akan pasok listrik untuk mengoperasikan penambangan kripto di Kazakhstan. Oleh karena itu, kedua negara sepakat untuk menjalin kerja sama.

Kazakhstan memang menarik bagi banyak penambang kripto dengan harga dasar listrik murah. Akan tetapi, lonjakan konsumsi listrik untuk penambang kripto menyebabkan kekurangan energi. Selain itu, hal ini juga disebabkan dengan kerusakan infrastruktur energi yang telah menua.
Pada bulan Januari, otoritas Kazakhstan menutup sementara sekitar 200 fasilitas pertambangan. Kemudian pada bulan Juli, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev telah menandatangani undang-undang tentang kenaikan pajak baru pada penambang kripto untuk menurunkan beban listrik di jaringan listrik.
Pasokan Listrik Akan Berasal dari Inter RAO Rusia
Melihat hal tersebut, Rusia dan Kazakhstan akan mengubah perjanjian bilateral yang mengatur operasi koordinasi dari sistem energi mereka. Pemerintah Rusia telah memerintahkan perubahan aturan yang diperlukan dan memulai persiapan untuk mengatur pasokan listrik untuk sektor pertambangan kripto Kazakhstan.
Sesuai dengan peraturan baru, Inter RAO yang merupakan raksasa energi milik Rusia sebagai memegang monopoli atas ekspor dan impor listrik di Rusia yang akan pasok listrik ke Kazakhstan. Inter RAO telah menandatangani perjanjian kontrak komersial dengan Perusahaan Pengoperasian Jaringan Listrik Kazakhstan (KEGOC). Kontrak tersebut akan memastikan pasokan energi ke Kazakhstan melalui pembelian-dan-penjualan antara kedua perusahaan dan sekitarnya.
Inter RAO pertama kali mulai mempertimbangkan pasokan energi tambahan ke Kazakhstan musim gugur lalu. Ketika itu Kazakhstan memperkirakan defisit listriknya akan mencapai 600 megawatt di tengah meningkatnya permintaan selama bulan-bulan musim dingin berlangsung. Setelah konsumsi energi mendekati 83 miliar kilowatt-jam (kWh) di negara itu pada bulan September 2021.
Pada saat itu, Inter RAO mengkritik Kazakhstan atas pembatasan tarifnya yang menurut perusahaan induk Rusia itu menyebabkan kurangnya dana untuk investasi dalam memodernisasi, meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dan jaringan distribusi negara tersebut. Di samping itu, Kazakhstan sebelumnya membatasi impor listrik kecuali operator jaringan nasional KEGOC.
Pekan lalu, anggota parlemen Kazakhstan mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) pertamanya tentang penambangan kripto untuk memeriksa industri di dalam negeri. RUU baru bertujuan mencadangkan kesempatan pencetakan koin digital hanya untuk perusahaan pertambangan yang terdaftar di Astana International Financial Center (AIFC). Jika undang-undang tersebut diadopsi, entitas asing hanya akan diizinkan untuk menambang berdasarkan kontrak dengan pusat data berlisensi dalam negeri.
Penulis: Ratna Ayu
Sumber: news.bitcoin dan cryptonews.