Aliansi Koin

| EXPANDING BLOCKCHAIN TO NEW HORIZONS

Ketakutan Para Pelaku Kripto Akibat Tren Bearish

Anjloknya harga koin kripto dalam jangka waktu yang cukup lama menimbulkan ketakutan, khususnya para pelaku kripto terhadap aset yang mereka miliki. Ditandai dengan tren bearish yang terjadi sepanjang Mei hingga awal Juli, membuat beberapa aset kripto mengalami rekt.

Seperti yang pernah dilaporkan, Three Arrow Capital mengalami kebangkrutan atas dampak tren bearish dari pasar kripto. Tidak sampai disitu, perusahaan yang bergerak dibidang ekspolrasi luar angkasa bernama Voyager bahkan juga mengajukan perlindungan atas kebangkrutannya

Adanya fenomena-fenomena yang terjadi di beberapa perusahaan tersebut menimbulkan kekhawatiran serta ketakutan pada platform aset kripto di Indonesia. Namun Indonesia telah melakukan langkah preventif terkait kemungkinan buruk yang terjadi terkait anjloknya pasar kripto.

Peran Bappebti dalam Hal ini yang Berbentuk Regulasi Kripto

Bappebti merupakan lembaga yang mengatur tentang regulasi perdagangan berjangka di Indonesia. Lembaga ini mulai meregulasi peraturan tentang ketentuan teknis penyelangaraan pasar fisik aset kripto. Regulasi tersebut dikeluarkan dalam SK Kepala Bappebti nomor 5 tahun 2019. Isi regulasi tersebut mengatur tentang semua ketentuan jual beli kripto, mulai dari pihak exchanger sama ke pihak investor.

Aturan-aturan tersebut meliputi banyak aspek tentang penyelanggaraan pasar kripto. Didalam beberapa aturan menyebutkan bahwa penyelenggara Pedagang Fisik Aset Kripto harus memenuhi persyaratan yaitu salah satunya dengan minimal modal yang disetor adalah Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah). Selain itu pihak penyelenggara juga harus mempertahankan saldo modal akhir paling sedikit Rp800.000.000.000,00 (delapan ratus miliar
rupiah).

Didalam aturan tersebut, Bappebti juga menambahkan bahwa setiap penyelenggara Pedagangan Fisik Aset Kripto harus memilik paling sedikit 1 pegawai yang bersertifikasi Certified Information System Security
Professional (CISSP)
.

Dengan adanya regulasi tersebut penulis berpandangan hal tersebut akan membuat exchanger di indonesia akan lebih siap dan stabil menghadapi kondisi bear market sekalipun.

Menghilangkan Stigma Ketakutan Para Pelaku Kripto

Dalam acara FGD Indonesia Crypto Consumer Association (ICCA), Gabriel Rey yang merupakan CEO Triv, menyebut kondisi bearish saat ini telah memukul volume transaksi. Ia mengatakan di platform Triv aktifitas trading telah mengalami penurunan hingga 20% seiring dengan turunnya harga beragam aset kripto.

Menurut Gabriel hal tersebut dianggap wajar karena nilai aset kripto memang sedang melemah, artinya volume transaksi pun ikut turun. Namun ia cukup takjub dengan industri kripto yang saat ini dinilai sudah lebih dewasa dibandingkan dengan fase bearish pada 2017 silam.

Hal tersebut terjadi karena salah satu indikatornya adalah jatuhnya pengguna aktif yang lebih signifikan. Artinya, bahwa investor sudah jauh lebih teredukasi dan punya pandangan investasi kripto merupakan jangka panjang.  

Oleh karena itu, Ia optimistis industri kripto Indonesia ke depan masih akan tetap terus tumbuh. Mengingat jumlah investor kripto maupun volume trading yang akan kembali tumbuh ketika market memasuki periode bullish. Pasalnya, sosial media dan pemberitaan akan sangat ramai sehingga mendorong investor maupun calon investor untuk bertransaksi. 

Penulis: Rio Rey
Dilansir dari Bappebti dan beberapa sumber lainnya