
Bank for International Settlements (BIS) merilis laporan tentang pemeriksaan terhadap empat proyek yang telah menjalankan pengiriman mata uang digital lintas negara melalui Bank Sentral.
Sejarah singkat, misi, dan tujuan Bank of International Settlements
Bank for International Settlements atau disingkat BIS adalah Organisasi Internasional yang berfungsi sebagai forum kerjasama antara Bank Sentral untuk mempromosikan stabilitas moneter dan keuangan global. Didirikan pada tahun 1930 dan berkantor pusat di Basel, Swiss. Lembaga ini juga menyediakan layanan keuangan tertentu kepada Bank Sentral.
Misi dari Bank for International Settlements adalah untuk melayani Bank Sentral dalam mengejar stabilitas moneter dan keuangan. Dan tujuan Bank for International Settlements adalah Meningkatkan stabilitas moneter dan keuangan, Memfasilitasi forum diskusi dan kerjasama antara Bank Sentral dan komunitas keuangan, bertindak sebagai Bank bagi Bank Sentral dan Organisasi Internasional.
Awalnya, pendirian BIS bertujuan untuk menyelesaikan pembayaran yang dikenakan pada Jerman setelah Perang Dunia I. Namun sekarang, fungsi BIS telah berubah jauh. Misalnya, melalui komitenya yaitu Basel Committee on Banking Supervision, BIS meluncurkan standar Basel III untuk memperkuat regulasi, pengawasan, dan manajemen risiko Bank.
BIS merilis laporan tentang pemeriksaan pengiriman mata uang digital
Baru-baru ini tepatnya Selasa (21/06/2022) BIS merilis laporan tentang pemeriksaan terhadap empat proyek yang telah menjalankan pengiriman mata uang digital lintas negara melalui Bank Sentral. Empat proyek tersebut adalah Jura, Inthanon-LionRock2, mBridge, dan Dunbar. Namun belum dapat diketahui pasti hasil lengkap pada laporan tersebut.
Menurut analisa dari berbagai institusi dan pengamat keuangan, ada maksud dibalik pemeriksaan yang dilakukan BIS terhadap empat proyek tersebut. Alasan yang paling mendasar adalah karena semua proyek yang diperiksa ada hubungannya dengan Blockchain dan Kripto.
Semua proyek tersebut juga menunjukkan bahwa penggunaan Smart Contract dalam Blockchain dapat mengotomatisasi regulasi sehingga mengurangi biaya transfer yang ditimbulkan. Dan tentu saja mungkin dapat menimbulkan kerugian dari pihak bank konvensional yang akan kehilangan sebagian besar biaya-biaya dalam transaksi, yang paling penting juga dengan berpindahnya wadah untuk bertransaksi dari bank konvensional menjadi ke blockchain.
Namun masih akan dikaji lebih dalam tentang bagaimana platform teknologi buku besar yang didistribusikan akan berinteraksi dengan sistem yang ada? tantangan apa yang akan muncul saat pengembangan? dan bagaimana jaminan toleransi kesalahan dan keamanannya? Tentunya tidak dapat diabaikan begitu saja.
Dikutip dari beberapa sumber: